Dampak pencemaran laut terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat merupakan isu yang semakin mendesak untuk dibahas. Pencemaran laut dapat terjadi akibat limbah industri, pertanian, maupun aktivitas manusia lainnya yang tidak ramah lingkungan. Menurut ahli lingkungan, Prof. Dr. Arief Anshory Yusuf, “Pencemaran laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang berdampak pada kehidupan biota laut dan juga manusia yang bergantung pada sumber daya laut.”
Salah satu dampak yang paling terlihat dari pencemaran laut adalah kerusakan terumbu karang. Menurut Dr. Emma Camp, seorang ilmuwan kelautan dari University of Technology Sydney, “Pencemaran laut dapat menyebabkan bleaching pada terumbu karang yang dapat mengancam keberlangsungan hidupnya.” Hal ini tentu berdampak pada ekosistem laut secara keseluruhan.
Selain itu, pencemaran laut juga berpotensi merusak kualitas air laut yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan, seperti memancing, berenang, atau bahkan sebagai sumber air minum. Menurut Dr. Joko Santoso, seorang pakar kesehatan lingkungan, “Kualitas air laut yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, seperti infeksi kulit, keracunan makanan, dan bahkan kanker.”
Upaya pencegahan dan penanganan pencemaran laut perlu dilakukan secara serius oleh semua pihak terkait, mulai dari pemerintah, industri, masyarakat, hingga organisasi lingkungan. Menurut Direktur Eksekutif Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, “Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan laut dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi penyebab utama pencemaran laut.”
Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata dari semua pihak, diharapkan dampak pencemaran laut terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat dapat diminimalisir. Kesehatan laut merupakan kunci keberlangsungan kehidupan di bumi ini, dan kita semua bertanggung jawab untuk menjaganya.